Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
Welfare – Damai sejahtera
well-being: somebody’s state or condition with respect to whether he or she is healthy, safe, happy, or prospering
Bisnis dirancang bukan untuk satu hari namun untuk suatu jangka waktu yang panjang, dengan harapan dapat diwariskan dan berlanjut ke anak-cucu keturunan ketiga, keempat dan seterusnya. Hampir semua pendiri bisnis memimpikan hal tersebut.
Sejalan dengan waktu, bisnis mengalami pasang surut, tantangan dan ada banyak yang mengalami kegagalan. Hal inilah yang membuat orang pesimis serta takut menghadapi masa depannya.
Dalam setiap keadaan yang chaos sekalipun selalu ada peluang untuk bisnis. Contohnya ketika sulit memperoleh air bersih maka produsen air minum dalam kemasan (AMDK) justeru omzetnya berlipat ganda. Ketika terjadi gempa bumi, rumah banyak yang rusak dan hancur, maka toko bangunan justeru panen.Tak ketinggalan dalam dunia pendidikan, dengan memanfaatkan teknologi informasi (internet) dapat menjangkau para murid yang berada di kota-kota kecil dan desa, maka bisnis warnet-pun menjamur.
Bisnis yang bagaimana yang kita pilih? Bisnis yang dapat memberikan kesejahteraan dan kedamaian bagi diri kita, keluarga kita dan orang-orang di sekitar kita.
Sukses yang kita raih tidak semata-mata bersifat dan diukur dengan materi, lebih-lebih yang duniawi, namun sukses yang juga berdampak terhadap kehidupan baik bagi diri kita, keluarga kita dan orang lain. Sukses bukanlah tujuan akhir dengan kita harus mengorbankan segala-galanya; diri kita, keluarga kita, iman kita. Sukses adalah “by-product” dari kepatuhan kita kepada Tuhan; menerima dan menjalankan perintah-Nya dengan baik dan setia.